Cara Agar Mudah dalam Belajar (Menghafal)


Sangat sulit untuk menghapalkan? Apalagi untu memahami sejarah pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial… sebenarnya sangat mudah jika kita sudah mengetahui garis besarnya, tetapi kita belum mengetahui cara yang tepat untuk melaksanakannya. Inilah tips dan cara agar mudah belajar dan menghapal !
1.      Membaca doa belajar
  1. Dilakukan secara rutin (sesuai dengan jadwal yang telah dibuat) dan berkesinambungan.
  2. Membaca secara keseluruhan, baru kemudian mempelajari bagian-bagiannya.
  3. Membuat catatan penting (meringkas).
  4. Menarik kesimpulan dan dilakukan (latihan) dengan penuh perhatian.
  5. Pelaksanaan dengan waktu yang efektif, 4 X 2 lebih baik dari pada 2 X 4 (4 kali belajar selama 2 jam, lebih baik hasilnya dari 2 kali belajar  selama 4 jam). Akan sangat baik dilakukan pada 1/3 malam terakhir setelah sholat tahajud.(bagi muslim)
  6. Mengulangi bahan pelajaran (sering diulang-ulang).
Imam ghozali dalam mempelajari sesuatu pasti di ulang 25 x untuk pertama dan diulag secara berkurang pada hari berikutnya)
  1. Konsentrasi dengan baik (konsentrasi dapat dilatih bukan bawaan/bakat)
  2. Melatih kecepatan membaca sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit. Caranya dengan membaca lompatan mata tanpa mengucapkannya dengan menggerakkan bibir ataupun dalam hati,karena pengucapan itu memperlambat kecepatan.
  3. AMALAN WAJIB
Tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu ditambah sholat tahajud dan dhuha (bagi yang muslim)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pengolahan Limbah Rumah Tangga

"Greywater" dan "Blackwater

Selain sisa detergen, rumah tangga juga mengasilkan limbah dari dapur dan limbah bekas mandi. Ketiga limbah ini dikenal dengan nama greywater atau limbah nonkakus. Rumah tangga juga menghasilkan limbah kotoran manusia, yang dikenal dengan blackwater. Beberapa ahli sanitasi menambahkan satu kategori lagi untuk limbah tetesan AC dan kulkas sebagai clearwater. Dalam kehidupan sehari-hari, clearwater umumnya tidak berjumlah banyak, terutama dari kulkas, sehingga sulit diolah untuk dimanfaatkan kembali. Tetesan AC jumlahnya sedikit lebih banyak dan bila ditampung dalam wadah dapat langsung digunakan untuk keperluan bersih-bersih, misalnya cuci piring atau pakaian.

Umumnya, orang membuang limbah greywater langsung ke selokan yang ada di depan rumah, tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya, sungai—yang menjadi tempat bermuaranya selokan—tercemar; warnanya menjadi coklat dan mengeluarkan bau busuk. Selain bisa menyebabkan ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain. Coba tengok pengalaman di kota London tahun 1848 dan 1853. Kala itu terjadi wabah kolera yang menewaskan 10.000 penduduk di sekitar Sungai Themes. Usut punya usut, ternyata wabah itu disebabkan Sungai Themes tercemar limbah rumah tangga.

Mesti diolah
Berbeda dengan blackwater, greywater tidak dapat dibuang ke septic tank karena kandungan detergen dapat membunuh bakteri pengurai yang dibutuhkan septic tank. Karena itu, diperlukan pengolahan khusus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak.

Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan.

Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Caranya gampang; bahan yang dibutuhkan adalah bahan yang murah meriah sehingga rasanya tak sulit diterapkan di rumah Anda.

Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap lemak, dan ruang untuk menangkap pasir.

Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam greywater.

Cara kerja
Air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang penangkap sampah yang telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Sampah akan tersaring dan air akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak—karena berat jenisnya lebih ringan—akan mengambang di ruang penangkap lemak.

Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang berada di tengah-tengah tangki resapan. Bagian bawah pipa tersebut diberi lubang sehingga air akan keluar dari bagian bawah. Sebelum air menuju ke saluran pembuangan, air akan melewati penyaring berupa batu koral dan batok kelapa.

Beberapa kompleks perumahan—seperti Lippo Karawaci—dan hampir semua apartemen telah memiliki instalasi pengolah limbah greywater yang canggih dan modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan negara-negara maju, greywater bahkan diolah lagi menjadi air minum. 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

TIPS MENJADI SANG JUARA


1.      Senangi dulu pelajaran 
Tanpa menyenangi pelajaran tersebut, maka hasil yang diperoleh melalui belajar tidak akan maksimal. Paling tidak, jangan sampai membenci pelajarannya. Hal ini karena akan tidak mungkin seseorang bisa betah lama-lama belajar materi suatu mata pelajaran yang dibencinya, apalagi untuk memahaminya. Untuk menjadi seorang juara kelas lebih besar lagi tuntutannya karena ia harus bisa menyenangi hampir semua pelajaran di sekolah atau dengan kata lain tidak ada membenci suatu jenis pelajaran.

2.      Jangan membenci guru mata pelajaran.
Jika sampai kita membenci suatu guru, maka bagaimana mungkin hasil terbaik bisa diperoleh dalam memahami pelajaran yang jelas-jelas diajarkan atau disampikan oleh guru tersebut ?Tidak begitu menyukai barangkali tidak masalah, tapi jangan sampai membekas kebencian dan ketidaksukaan tersebut di hati.Usahakan minimal bersikap netral jika memang tak bisa menyukai seorang guru.

3.      Pasang tekad dan niat yang besar 
Untuk mendapatkan hasil / nilai yang bagus, tentunya dengan menyiapkan diri untuk mau dan mampu bersungguh-sungguh dan serius dalam dalam belajar, baik di sekolah ketika jam mata pelajaran berlangsung ataupun ketika di luar jam pelajaran sekolah (seperti di rumah, kursus, ketika belajar kelompok, perpustakaan, dan sebagainya).

4.      Milikilah rasa ingin tahu yang besar
Karena hanya orang-orang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar dalam banyak hal lah yang akan selalu senang dalam belajar, dan selalu ingin mempelajari dan memahami hal-hal baru dan banyak hal yang ia temui. Rasa ingin tahu yang besar juga bisa menghilangkan rasa tak suka pada suatu materi pelajaran, atau rasa tak suka pada suatu guru mata pelajaran.

5.      Manfaatkan dengan maksimal jam pelajaran di sekolah 
Dengan serius mendengarkan penjelasan guru sambil mencatat beberapa keterangan dan informasi yang perlu sehingga bisa dibaca dan dipelajari ulang di lain waktu. Konsentrasikan pikiran semata-mata hanya untuk mendengarkan guru tersebut.Selain itu jangan hanya bersikap pasif hanya mendengarkan dan mencatat, tapi di saat yang bersamaan gunakanlah pikiran anda untuk memahami, berpikir dan bersikap kritis terhadap keterangan guru tersebut. Dengan bersikap aktif mendengarkan sekaligus berpikir untuk berusaha memahaminya maka artinya materi inti yang disampaikan oleh guru telah masuk di kepala anda tanpa perlu untuk bersusah payah memahaminya kelak di luar jam pelajaran sekolah apalagi ketika menghadapi masa ujian. Ketika seorang murid berkonsentrasi penuh mendengarkan penjelasan guru sekaligus berpikir maka selain ia akan memahami banyak materi tanpa susah-susah untuk belajar ulang di kemudian hari, ia juga akan bisa menemukan hal-hal yang tidak ia mengerti seketika itu juga. Maka janganlah ragu untuk bertanya seketika itu pada guru juga dengan terlebih dahulu mengangkat tangan.

6.      Teknik mencatat ketika guru memberikan penjelasan
Latihlah selalu kemampuan untuk menulis sambil mendengarkan penjelasan.Ada orang yang bisa menulis dengan cepat nyaris semua keterangan dari guru, tapi jika anda bisa menangkap hal-hal yang penting dan perlu maka sebenarnya itu sudah cukup.Tak perlu khawatir tentang tulisan yang berantakan dalam hal ini, karena yang paling penting adalah anda bisa memahami penjelasan guru dan menulis hal-hal yang penting yang tentunya tulisan tersebut masih bisa anda mengerti dan baca nantinya. Anda akan selalu bisa merapikan kembali tulisan tersebut setelah jam pulang sekolah.

7.      Membaca materi pada buku pelajaran
Terkadang penjelasan yang disampaikan guru semuanya atau sebagiannya ada dalam buku pelajaran.Oleh karena itu disarankan untuk bisa membaca materi pada buku pelajaran tersebut terlebih dahulu sebelum guru menjelaskannya di sekolah. Selain hal ini membantu untuk memahami penjelasan yang disampaikan guru, anda juga akan terbebas dari menulis hal yang sama dengan yang telah ada dalam buku pelajaran. Kemudian tentunya, jangan lupa untuk kembali membaca buku pelajaran tersebut sepulang sekolah untuk bisa menghubungkannya dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru di sekolah.

8.      Aktif dan bersikap kritis ketika belajar
Latihlah diri untuk berpikir aktif dan bersikap kritis ketika belajar seorang diri, baik waktu membaca materi pelajaran yang baru, maupun dalam mengulang kembali apa yang telah didapat di sekolah. Belajar atau membacalah dengan tujuan untuk memahami, jangan hanya sekedar belajar dan membaca semata-mata karena waktunya belajar. Anda bisa bertanya sendiri ketika belajar dengan menggunakan kata-kata kenapa seperti ini, apa hubungannya dengan materi yang lain, untuk apa tujuannya, bagaimana caranya, siapa, dimana, kapan, dan sebagainya, intinyagunakan rasa ingin tahu anda. Hal ini juga tergolong efektif dalam memudahkan menghapal terutama bagi orang-orang yang tipenya menghapal dengan terlebih dahulu memahami materi yang dihapal (catatan : ada juga yang bisa menghapal tanpa terlebih dahulu memahami materinya).

9.      Kerjakan semua tugas atau PR dari dengan sebaik-baiknya
Mengerjakan PR baik yang berupa menjawab pertanyaan, menyelesaikan soal-soal yang diberikan, meringkas, dan sebagainya juga membantu anda dalam memahami materi yang diajarkan, dan juga bisa dijadikan sarana evaluasi diri sejauh mana pemahaman kita akan materi yang telah diajarkan di sekolah.

10.  Bersedia untuk meluangkan waktu yang cukup untuk belajar
Semakin sering dan lama anda belajar tentu akan lebih baik. Akan tetapi tentunya juga percuma jika belajar lama tapi tak efektif. Ketika diri merasa bosan, capek, dan letih, tak ada salahnya untuk istirahat sejenak. Mengambil waktu jeda beberapa menit untuk beristirahat setelah setengah jam belajar bisa dijadikan sebuah alternatif. Menghabiskan banyak waktu untuk belajar juga jangan diartikan sampai mengorbankan waktu untuk hal-hal penting lainnya seperti berkumpul dengan keluarga, sosialisasi dengan teman, dan sebagainya.Akan tetapi aturlah waktu anda sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah keseimbangan dan keharmonisandalam hidup (tentunya jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain jika ingin mendapatkan hasil belajar yang maksimal).

11.  Kedisiplinan waktu
Menyangkut poin di atas, hal itu tak terlepas dari kedisiplinan waktuDisiplin itu mutlak perlu untuk sebuah kesuksesan hidup di bidang apa pun. Seorang pelajar yang baik tentunya harus bisa mengatur jadwal kesehariannya dengan baik, dengan memilah hal-hal yang penting dari yang tak penting, hal yang mendesak dan yang tak mendesak, dengan berdasarkan pada tujuan yang ingin ia capai. Tentunya mengatur waktu juga tak mengabaikan hal-hal dasar yang dibutuhkan manusia seperti waktu dengan keluarga, dan melakukan kegiatan positif bersama teman-teman.
 
12.  Jangan pernah menyerah dan putus asa.
Hal-hal yang belum dan susah dimengerti adalah hal yang wajar. Bahkan kehidupan itu sendiri memang penuh dengan permasalahan.Sikapilah dengan bijak kesulitan yang anda alami.Anda bisa bertanya pada guru, teman, atau mencari sumber referensi baik dari buku maupun dari internet saat ini.Apalagi jika anda belajar dengan teratur jauh-jauh hari sebelum ujian, maka masih ada banyak waktu yang tersedia untuk mencari informasi dan bertanya. Jika anda terus berusaha tanpa putus asa, hal yang susah dimengerti lama kelamaan akan bisa dipahami.

13.  Tidak menggunakan system SKS (Sistem Kebut Semalam)
Untuk materi hapalan, maka aturlah waktu anda semenjak jauh-jauh hari untuk menghapalkannya dengan teratur sehingga anda siap di waktu yang dibutuhkan (waktu ujian).

14.  Jaga kesehatan dan kebugaran tubuh 
Tanpa tubuh yang segar dan sehat, maka anda tak akan bisa belajar dengan baik dan maksimal. Makanlah yang cukup, termasuk tentunya sebelum berangkat ke sekolah.Ketika belajar lama di rumah jangan sampai anda melupakan waktu makan.Beristirahat di waktu malam juga harus cukup waktunya, dan hindari begadang sampai tengah malam. Jangan lupakan berolahraga, karena dengan olahraga peredaran darah dalam tubuh termasuk ke otak akan lancar, dan tubuh menjadi segar sehingga lebih mudah menyerap pelajaran di sekolah. Kemudian anda juga bisa melakukan hobi-hobi positif yang membuat jiwa dan pikiran anda senang lainnya, tentunya dengan berdisiplin waktu.

15.  Berdo’a
Jangan lupa selalu berdoa dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa untuk diberi kemudahan dalam belajar, dan tercapai cita-cita yang diharapkan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Presentasi Dengan Baik dan Menarik


4 hal yang harus dipersiapkan agar selama presentasi bisa berjalan dengan lancar:


1. Menguasai Materi.
Seorang pembicara yang tidak menguasai materi, bisa terlihat dari caranya menyampaikan presentasi. Dia akan lebih banyak melihat catatannya, entah itu catatan di kertas, laptop atau yang terpampang di layar proyektor. Jika ini yang kita lakukan, maka sama halnya kita mendikte audien. Pernahkah kita menjumpai pada saat sekolah atau kuliah, seorang guru atau dosen selalu mengajar dengan membacakan buku yang dibawanya sementara kita mencatat? Bagaimana rasanya? Sangat menjemukan tentunya. Untuk itu gunakanlah catatan sebagai kunci agar step-step presentasi yang kita bawakan bisa sistematis, bukan hanya dibacakan. Oleh karena itu seorang pembicara mutlak hukumnya untuk menguasai materi.

2. Mengenali Audien.
Audien sering dianggap sebagai obyek pasif yang hanya menerima informasi dari pembicara. Karena itu banyak pembicara yang menyampaikan presentasi dengan asal-asalan dan sangat cepat, yang penting materi sudah tersampaikan dan tidak memakan banyak waktu. Cara ini biasanya dilakukan oleh pembicara pemula atau yang baru belajar berbicara di depan, karena mungkin saking nervouse-nya sehingga dia menyampaikan informasi seperti iklan koran “padat, singkat, terpercaya”… hehehe.
Memang untuk membuat audien memahami materi hanya dalam sekali pertemuan sangatlah sulit, namun respon yang ditunjukkan mereka selama berjalannya presentasi itulah yang menjadi tolak ukur sukses/tidaknya seorang pembicara dalam menyampaikan informasi. Untuk itu jika kita sebagai pembicara harus mengenali siapa audien yang menjadi target penyampaian informasi. Setelah itu baru kita bisa menentukan materi, susunan kata serta cara penyampaiannya. Pembicara yang bagus adalah orang yang mampu menyampaikan informasi dengan bahasa yang dimengerti oleh audiennya, seperti kata pepatah “Jangan bicara tentang warna kepada orang buta”.

3. Mengetahui Peralatan Pendukung.
Jika dalam presentasi menggunakan sarana pendukung seperti sound sistem, lcd proyektor atau peralatan elektronik lainnya seyogyanya pembicara harus mengetahui cara penggunaannya. Hal ini untuk mencegah kesalahan yang terjadi akibat ketidak tahuan menggunakan peralatan, seperti mikrofon mendenging, slide yang seharusnya maju ke halaman depan justru malah balik ke halaman sebelumnya, dan sebagainya. Kesalahan seperti ini bisa berakibat konsentrasi baik pembicara maupun audien menjadi pecah, si pembicara menjadi panik dan respon audien akan menurun. Karena itu sangat disarankan bila kita menjadi pembicara, untuk mencoba semua peralatan yang digunakan sebelum acara presentasi berlangsung.

4. Menyiapkan Rencana Alternatif.
Terkadang selama presentasi, ada saja hal-hal yang terjadi yang bisa membuat jalannya presentasi terganggu. Misalnya mikrofon (wireless) tiba-tiba mati karena kehabisan baterai, laptop yang tiba-tiba hang, file presentasi yang rusak dan tidak bisa dibuka dan lain sebagainya. Jika kita tidak mempersiapkan rencana alternatif, maka bisa jadi presentasi akan terhenti. Dan tentunya ini tidak hanya membuyarkan konsentrasi tapi juga menurunkan penilaian audien terhadap pembicara dan panitia pelaksana.
Setelah kita mempersiapkan segala sesuatunya, maka saat ini waktunya untuk menyampaikan presentasi kepada audien. Agar presentasi yang kita bawakan bisa berjalan dengan baik dan menarik serta mendapatkan respon yang positif dari audien, maka kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
  • Penampilan.
    Tidak peduli presentasi itu dibawakan oleh ketua RT kepada warganya, atasan kepada anak buahnya, guru kepada muridnya, seorang marketing kepada calon pelanggannya dan lain sebagainya… yang namanya penampilan harus dijaga.
    • Raut muka kita harus terlihat berseri, jangan terlihat kusam seperti orang dikejar hutang.
    • Baju yang kita kenakan harus rapi dan bersih, jangan acak-acakan seperti orang habis kalah judi.
    • Jika habis makan, periksalah mulut dan gigi siapa tahu ada yang masih nyangkut.
    • Pokoknya penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki harus benar-benar dijaga, karena penampilan adalah kesan pertama untuk menilai seseorang. Seperti moto sebuah iklan, “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda…”
  • Suara.
    Dalam menyampaikan presentasi, suara yang kita keluarkan harus jelas. Tidak terlalu keras seperti orang sedang mengamuk atau terlalu pelan seperti orang lagi menggerutu. Pengucapan huruf vokal pun harus jelas antara A, I, U, E dan O, agar informasi yang kita sampaikan bisa ditangkap dengan jelas oleh audien. Intonasi suara juga perlu diperhatikan, jangan menyampaikan presentasi dengan suara yang datar. Seperti mendengarkan lagu, apakah enak didengar jika hanya menggunakan satu nada/not saja? Pasti akan banyak penonton yang segera pergi meninggalkan kita.
  • Ice Breaking.
    Sebelum masuk ke materi presentasi, sebaiknya pembicara melakukan ice breaking untuk mencairkan suasana. Ice breaking bisa dengan cara kita memperkenalkan diri, menanyakan kabar audien, cerita ringan atau mengungkapkan alasan mengapa kita memilih materi. Jika suasana antara pembicara dengan audien sudah cair, maka akan lebih mudah kita dalam menyampaikan informasi.
  • Body Language (Bahasa Tubuh).
    Acara presentasi bisa disebut sebagai sarana “show” bagi pembicara yang disaksikan audien. Maka jangan pernah kita menyampaikan presentasi seperti patung atau seperti murid yang dihukum gurunya, hanya berdiri diam di satu tempat.
    • Kuasailah ruangan dengan bergerak kekiri, kekanan, atau bila perlu maju ke audien. Dengan kita bergerak maka pandangan audien juga akan bergerak tidak cuman melihat satu titik, itu bisa membuat audien tidak mengantuk.
    • Gerakkan tangan, mimik muka, bila perlu anggota tubuh untuk berekspresi, jangan suka menyimpan tangan kita ke dalam saku karena itu bisa membuat audien jenuh.
    • Bila kita menyampaikan presentasi sambil duduk berjejer di depan, jangan sampai kondisi itu membuat kita kaku. Tetap gunakan tangan dan mimi muka, bila perlu kita ambil mikrofon dari stand-nya agar gerak kita bisa lebih bebas.
  • Eye Catching (Tatapan Mata).
    Menyampaikan presentasi sama halnya dengan kita berkomunikasi dengan audien. Arahkan pandangan kita ke depan menatap pandangan semua audien secara bergantian (jangan cuma menatap audien yang cakep saja). Dengan bertatap mata akan semakin membuat hubungan komunikasi lebih dekat, selain itu kita bisa mengetahui respon dari audien yang memperhatikan dengan yang tidak. Bagaimana jika kita belum berani menatap mata audien?… Kita bisa menatap dahi atau ujung rambut audien, yang penting jangan sering melihat ke bawah karena kita tidak sedang mencari uang yang jatuh.
  • Pemilihan kata.
    Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh audien. Jangan karena supaya kelihatan jenius, kita menggunakan istilah-istilah yang justru membuat audien tidak mudeng (mengerti). Pakailah bahasa yang sopan, seperti menyebut audien dengan “bapak”, “ibu”, “adik” (jika audiennya pelajar) atau “anda”, serta menyebut kita sendiri dengan “saya” atau langsung menyebut “nama kita”. Jangan sok kayak artis yang suka menyebut dengan kamu, aku, loe, gue… karena itu mengesankan kita sombong dan meremehkan. Jika menggunakan bahasa daerah, maka pergunakan bahasa paling halus di daerah itu.
  • Sisipkan Joke (Humor).
    Suasana yang riang dan gembira akan terkesan lebih santai, dan itu membuat materi yang disampaikan bisa dengan mudah untuk diserap. Asal jangan bercanda terus dari awal sampai akhir, nanti malah dikira kita pelawak yang alih profesi jadi pembicara hehehehe…
  • Tambahkan Diskusi (Tanya jawab).
    Bila waktu memungkinkan, berilah waktu untuk sesion diskusi atau tanya jawab. Hal ini akan lebih menunjukan kepedulian terhadap audien, serta membuat presentasi berjalan dengan komunikasi dua arah. Apabila waktu yang diberikan tidak mencukupi, maka sisihkan waktu setelah presentasi untuk audien bertanya lebih dalam. Semakin kita care maka audien pun semakin merasa nyaman, sehingga ketika kita memberikan presentasi lagi di lain waktu, mereka pasti akan lebih respek dengan kita.
Uraian diatas adalah bagaimana supaya kita bisa menyampaikan presentasi yang baik tetapi yang paling terpenting dari semuanya yaitu PERCAYA DIRI , KITA LEBIH HEBAT  DIBANDING YANG LAIN!” motivasi untuk diri kita” Kita tidak tahu di masa depan kita akan jadi apa, sehingga tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri sejak dini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS